Seperti yang kita tahu, Islam sendiri adalah agama damai dan tentunya ajaran-ajarannya pun mengandung hal yang baik, seperti cinta kasih atau kasih sayang antar sesama. Hal ini sebenarnya tidak perlu diragukan lagi karena dilihat dari Nabi Muhammad SAW yang memiliki peran sebagai Nabi universal diutus untuk umat manusia, kita bisa menangkap bahwa Islam merupakan agama yang baik. Dikatakan dalam Al-Quran Q.S 7:158 bahwa Nabi Muhammad merupakan Rasul Allah SWT dan dilanjutkan dalam Q.S 21:107 oleh Allah bahwa Dia tidak mengutusnya melainkan sebagai rahmat bagi semesta alam.

Mungkin banyak dari kita yang sudah tahu bagaimana sejarah dari umat Islam yang mengalami penyiksaan secara brutal dan kejam yang dilakukan para orang kafir. Tidak hanya orang dewasa, anak-anak pun di periode awal Islam juga mengalami pengalaman buruk tersebut. Bahkan Nabi Muhammad pun beserta sanak saudaranya juga harus pindah ke lembah, dan tinggal di sana karena masyarakat memboikot dan menjauhi mereka selama dua setengah tahun. Di sinilah adanya titik di mana perlawanan menjadi hal yang ingin dilakukan saking putus asanya, tapi perlu juga diketahui bahwa Nabi Muhammad pun tidak sembarang mengutus pengikutnya untuk perang, tapi malah menyuruh mereka untuk bersabar dan mengendalikan diri dengan memberi tahu bahwa melakukan perlawanan terhadap musuh-musuh Islam tidaklah diizinkan oleh Allah Ta’ala.
Memahami hikmah perang dalam sejarah Islam itu penting, dan sebagian yang disebutkan di atas adalah pengalaman di jaman dahulu kala, mengingat saat ini adalah masa modern dan perang agama telah usai karena peperangan secara fisik pun sudah tidak ada, di era yang baru ini bukanlah pedang tapi memanfaatkan sarana komunikasi di mana segala propaganda palsu disebarkan dengan seenaknya supaya Islam jatuh. Inilah salah satu alasan mengapa ajaran Islam yang tepat perlu disampaikan ke seluruh dunia dalam upaya melawan para musuh modern.
Mengapa Islam identik dengan kekerasan? Dalam agama apapun, kekerasan tidak dibenarkan dan kalau menengok lagi ke dalam sejarah, kekerasan digunakan ketika musuh Islam benar-benar menyulitkan dan menyudutkan dan kekerasan dimanfaatkan sebagai pembela diri. Tapi perang tanpa alasan bukanlah Islam. Keindahan Islam yang sesungguhnya hanya dapat ditunjukkan oleh muslim yang menyatukan diri dengan Allah.
Apakah Islam sebuah agama yang cinta damai? Pada Surat 49 ayat yang ke-13, diperintahkan untuk umat Islam supaya menjauhkan diri dari segala prasangka karena dosa dapat berasal dari sana. Artinya, umat Islam sendiri diperintahkan untuk tidak menjadi mata-mata satu sama lain untuk mencari-cari kesalahan orang lain. Inilah salah satu ajaran Islam tentang perdamaian yang bisa diterapkan di kehidupan sosial kita dalam sebuah masyarakat.
Pada Surat 83 ayat pertama hingga ketiga disebutkan bahwa mereka yang melakukan perampasan akan hak-hak orang lain secara tidak adil akan dihancurkan. Inilah salah satu tindakan kejahatan dan ketidakadilan yang saat ini sering kita temui di masyarakat. Maka, ingatlah akan apa yang dikatakan oleh Allah sendiri, barangsiapa yang mengambil bagian yang bukan haknya, bersiaplah untuk dilaknat.
Menjalani kehidupan yang damai dan rukun dengan orang lain adalah hal yang indah untuk diwujudkan dan Islam jelas-jelas mengajarkan tentang itu. Islam pun mendorong akan adanya perdamaian antar sesama. Jika Islam agama damai, mengapa ada perang dalam Islam?? Segala penjelasan singkat serta sejarah yang disebutkan semoga bisa menjadi jawaban.
0 Response to " Jika Islam Agama Damai, Mengapa Ada Perang Dalam Islam? "
Posting Komentar